Pages

Rabu, 20 Februari 2013

KEAJAIBAN YANG BERLAKU DALAM PEPERANGAN RUSSIA-AFGHANISTAN


Bahagian 3
Al-Quranul Karim melindungi Muhammad Fatah Ghautsullah bercerita kepada saya. Katanya, "Peluru mengenai dada Muhammad Fatah. Lalu ia melompat seraya berkata, "Aku terkena tembakan". Salah seorang mujahid yang ada di sebelahnya memeriksa dadanya, ternyata peluru itu hanya mengenai kulit luar Al-Quranul Karim yang ada di kantongnya".

Pertempuran Dauaab

Abdullah Khamus, alumni Universiti Islam di Madinah, dan salah seorang tokoh Al-Hizbu Islami di daerah Herat bercerita dengan disaksikan Najibullah, Khalifah Subhan, Komandan Umum Al-Hizbu Islami. Mereka bersumpah bahawa pada tanggal 10 Januari 1986 terjadi pertempuran antara pasukan Russia (yang berkekuatan 650 tank, ditambah sekitar 1000 kenderaan berbagai jenis) dengan pasukan kaum mujahidin yang berjumlah sekitar 400 orang. Pertempuran sengit itu berlangsung selama 7 hari dengan kerugian di pihak musuh 334 orang kafir tewas, 25 buah tank hancur, 113 orang tertawan, dan 64 pucuk senjata Klashenkov berhasil dirampas. Sedangkan korban di pihak mujahidin berjumlah 5 orang yang gugur, dan 20 orang cedera.

Kami tidak tahu bagaimana kami bisa selamat

Khalifah Subhan selanjutnya bercerita kepada saya. Katanya, "Kami berjumlah 4 orang memasuki Herat dan menembak tiga kereta perisik musuh. Lalu kami melarikan diri ke perkampungan yang ada di sekitar taman itu. Kami dikepung ketat oleh tank musuh, namun kami berhasil meloloskan diri. Kami tidak tahu
bagaimana kami bisa selamat".

Satu peluru anti tank menelorkan kemenangan

Maulawi Syah muhammad dari Aurghun Paktia berkata kepada kami. Katanya, "Kami terdiri dari 8 mujahidin yang tengah diserang oleh dua tank musuh dan sebuah kenderaan lapis baja. Kami menembakkan semua senjata yang ada pada kami sehingga hanya tinggal sebuah peluru anti tank saja. Kami bermunajat kepada Allah Ta'ala yang menentukan segalanya. Kami berdoa : "Ya Allah, Ya Rabbul Ardhi was-samawati, ya Rabbul 'alamin! Janganlah Engkau beri kesempatan kepada orang-orang kafir itu untuk menawan kami. Ya Allah, kami hanya tinggal memiliki sebuah peluru anti tank saja. Menangkanlah wali-Mu dalam melawan wali taghut". Lalu kami menembakkan peluru itu, dan ternyata langsung menghancurkan tank tersebut. Lalu mereka mengangkat bendera putih tanda menyerah. Demikianlah, dengan izin Allah kami berhasil menakluki dan menawan mereka semua. Dua hari kemudian kami berhasil menakluki benteng musuh.

Benteng mujahidin merupakan tempat perlindungan

Komandan Abdul Jabbar dari Syulgher, Ghazni, bercerita kepada saya bahawa benteng Kanshaf pada mulanya berada di tangan milisi komunis. Kemudian kaum mujahidin berhasil menaklukkinya. Sejak tujuh tahun yang lalu, pesawat terbang musuh berusaha menggempur benteng itu, tetapi hingga kini benteng itu tetap utuh. Sementara desa-desa di sekitarnya hancur luluh akibat keganasan pesawat terbang musuh. Kini kaum wanita, anak-anak, dan kaum mustadh'afin sudah benar-benar menyedari karramah benteng itu, hingga kalau ada serangan udara, mereka cepat-cepat berlindung di dalam benteng tersebut. Selanjutnya Abdul Jabbar berkata, "rumah saya ada di sebelah benteng itu, namun saya dan sanak keluarga saya Alhamdulillah selamat berkat perlindungan Allah Rabbul 'alamin".

Pasukan komunis tidak memasuki kamar Abdul Jabbar

Selanjutnya Abdul Jabbar bercerita, "Pasukan tank musuh mengepung desa tempat saya berada dengan kepungan yang ketat sekali. Akhirnya saya diam saja di dalam kamar, seraya berdoa : "Ya Rabb, saya duduk di dalam kamar ini dan Engkau satu-satunya Pelindungku. Engkau Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-Mu yang lemah ini". Subhanallah, pasukan komunis itu memasuki dan menggeledah seluruh rumah penduduk, kecuali kamar tempat saya sembunyi!"

Anjing tidak menggonggong kepada mujahidin

Abdul Jabbar bercerita lain. Katanya, "Di desa Marya ada seorang tokoh komunis. Rumahnya dijaga oleh seekor anjing galak sehingga sulit diperhitungkan seseorang yang memasuki rumahnya akan selamat dari serangan anjing itu. Pada suatu hari, Faidhanullah memasuki rumah itu hendak membunuh tokoh komunis tersebut. Ternyata anjing itu tidak menyalak sedikit pun. Faidhanullah berhasil membunuh tokoh komunis itu dan dia melarikan diri dengan sepeda motor. Tiba-tiba anjing itu mengejarnya, maka Faidhanullah menembaknya. Tetapi anjing itu mengejarnya bukan untuk mengigitnya, namun untuk mengikutinya. Hingga kini anjing itu selalu mengikuti Faidhanullah, seolah-olah ia berganti majikan".

Seorang mujahid yang mendapat tikaman bertubi-tubi

Syaifullah dari Baghman bercerita kepada kami. Katanya, "Telah terjadi pertempuran tidak seimbang antara kaum mujahidin dan kaum komunis. Dalam pertempuran itu kaum mujahidin gugur, tinggal seorang. Seorang mujahidin yang masih hidup itu berfikir, "Jika hendak melawan tidak mungkin, mahu melarikan diri pun rasanya sulit". Akhirnya ia pun merebahkan diri di tengah-tengah para mujahidin lainnya. Ia melumuri dirinya dengan darah rekaan-rekaannya. Tidak lama kemudian orang kafir itu datang dan menikam para Syuhada itu satu persatu, seolah-olah hendak membalas rasa dendamnya, termasuk mujahid yang berpura-pura syahid itu. Namun hingga kini ia masih hidup, berkat izin Allah Ta'ala. Orang-orang datang hendak memindahkan para Syuhada itu ke pemakamannya. Tiba-tiba mereka mendengar rintihan seorang mujahid yang pura-pura syahid itu. Dengan demikian selamatlah dia dari kematian dengan menakjubkan sekali.

Awan melindungi para mujahidin

Qadhi Ghulam Rabbani bercerita kepada kami. Katanya, "Kami se-peleton mujahidin. Pada waktu itu musim panas. Kami diserang pesawat tempur musuh. Kami yakin tidak ada jalan untuk melarikan diri atau bersembunyi. Tetapi tiba-tiba awan memayungi kami dan turunlah hujan lebat, pada hal tidak terdapat awan di langit, selain yang ada di atas kami. Hal ini memberi kesempatan kepada kami untuk mengundurkan diri dan selamat dari serangan pesawat musuh".

Pengecutnya kaum komunis

Abu 'Ubaidah telah bercerita kepada saya. Katanya, "Kami berhasil memasuki Aurghun dengan sebuah tank, sedangkan kaum komunis memiliki meriam 120mm, RBG-7, dan 50 buah senjata anti-tank 106mm. Kami berhasil memasuki tiga dari empat kubu pertahanan musuh, dan di dalam kubu ke empat (menurut pengakuan pasukan musuh yang menyerah) ada 17 pasukan Unit Soviet". Selanjutnya Abu 'Ubaidah berkata, "Kami berhasil menangkap kaum komunis itu hidup-hidup di dalam kubu mereka. Mereka menggigil ketakutan melihat kami, pada hal senjata Klashenkov dan kelongsong pelurunya ada di sebelahnya".

Wawancara dengan mujahid terkenal

Muhammad Syadim, putra paman Arsalan dari Aurghun di Paktia bercerita kepada saya. Katanya, "Lima kelongsong peluru sudah saya habiskan, tetapi kemudian semuanya berisi kembali, entah bagaimana?" "Lalu ada roket musuh ditembakkan  kepada kami, namun  roket itu kembali menghentam kubu penembaknya".

T: "Saudara Syadim, sejak mula anda berjihad?"
J: "Sejak pemerintahan Taraqi pada tahun 1973"
T: "Kenapa anda ikut berjihad?"
J: "Kami berjihad untuk memerangi kaum komunis, musuh agama Islam, kerana mereka hendak memadamkan cahaya (nur) Allah. Kami bertekad akan memeranginya sepanjang hidup kami"
T: "Apakah anda yakin akan dapat mengalahkan Russia?"
J: "Insya Allah, kami yakin akan dapat mengalahkan mereka"
T: "Apa tanda-tanda keyakinan atau kemenangan yang anda yakini itu?"
J: "Kami melihat di seluruh medan perang Afghanistan adanya karramah (supernatural) yang mendokong jihad kami. Ini bererti jihad kami diredhai Allah Ta'ala"
T: "Tolong anda jelaskan kepada kami sebahagian dari keramat yang anda ketahui, selain dari yang anda telah ceritakan. Apakah anda bersedia menyatakan sumpah atas kebenarannya?"
J: "Ya, saya bersedia"

Muhammad Syadim lalu bercerita. Katanya, "Kesatuan kami dihujani bom selama sepuluh jam, namun di antara kami tidak ada yang cedera. Selain itu di lain waktu dalam pertempuran, kekuatan musuh di front sebanyak 18.000 orang, sedangkan kekuatan pasukan kami hanya 12 orang. 7 orang di antara kami gugur syahid, namun walau begitu kami masih mampu bertahan selama dua hari, dan Alhamdulillah, dalam kondisi demikian pun kami berhasil membakar dua tank serta meledakkan 4 tank lainnya dengan ranjau. Lalu pada hari ketiga datanglah bala bantuan dari pasukan Haqqani dan Arsalan"

T: "Bagaimana hasil akhir dari pertempuran itu?"
J: "Dengan izin dan pertolongan Allah Ta'ala, pada hari pertama, kami
berhasil membunuh seratus orang pasukan musuh, merosak 6 buah tanknya, dan pada hari berikutnya kami berhasil menghancurkan banyak tank lainnya, tetapi kami tidak tahu berapa banyak pasukan musuh yang tewas atau cedera".

Keberanian ahli Al-
Qur'an
Asadullah, Panglima Kamp Usamah bin Zaid di Konar bercerita. Katanya, "Pada waktu itu Sheikh dan guru kami, Muhammad Amin Malkazi berada di tepi sungai Konar, dekat desa Basyt (Moskoa kecil). Tiba-tiba peluru mortar musuh berjatuhan di sekitar Sheikh, tetapi beliau tenang-tenang saja sehingga membuat para pemuda yang ada di situ merasa malu untuk melarikan diri. Namun Ja'far, salah seorang pemuda yang ada di situ pada waktu itu bersembunyi setelah dua mortar jatuh tidak jauh dari tempatnya. Asadullah bin Muhammad Amin berlindung sesudah empat buah mortar berjatuhan di sekitarnya. Tetapi Sheikh Muhammad Amin, yang tatkala itu sedang membaca Al-Quranul Karim tidak bergeser dari tempatnya, meskipun tempat duduknya tidak terlindung dan meskipun di tempatnya tersebut berjatuhan sebelas mortar, bahkan mortar yang jatuh terakhir hanya setengah meter dari tempatnya duduk. Para pemuda yang melihatnya ketakutan, sementara Sheikh tetap tenang-tenang saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tak lama kemudian Sheikh selesai membaca Al-Qur'an, tetapi mulutnya masih mengulang-ulang beberapa buah ayat. Para pemuda bertanya kepada beliau, "Mengapa Sheikh tidak melarikan diri dan bersembunyi?" Sheikh menjawab, "Saya malu kepada Allah Ta'ala jika para malaikat melapor kepada-Nya dengan perkataan, "Hamba-Mu si Fulan melarikan diri ketika sedang membaca Al-Quranul Karim".

Kisah ini mengingatkan kami kepada Al-Barra' bin Malik yang berkata kepada para sahabat Rasulullah SAW dalam Perang Yamamah, "Aku adalah ahli Al-Qur'an yang paling buruk jika aku melarikan diri dari musuh". Lalu pada peperangan tersebut Al-Barra' yang dianggap sebagai pemegang panji minta digalikan tanah dan dia menanamkan kedua kakinya di sana agar tidak bisa melarikan diri dan bergeser dari tempatnya. Demikianlah keberanian ahli Al-Quranul Karim.

Allah memberi rezeki tanpa diduga-duga

Allah SWT berfirman: ".Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS Ath-Thalaaq:2-3)

Asadullah, Faruq, dan Sami'ullah bercerita kepada saya. Katanya, "Kami mengadakan serangan ke desa Basyt yang dikuasai kaum komunis. Kekuatan kami terdiri dari 70 orang mujahidin. Sesudah operasi usai, ternyata tidak seorang pun dari kami yang tewas atau cedera. Namun tenaga kami rasanya habis terkuras, dan laparnya tidak tertahankan lagi kerana kami sudah dua hari tidak makan. Mau kembali ke kamp rasanya sudah tidak sanggup lagi. Akhirnya kami berdoa kepada Allah Ta'ala supaya kami diberi rezeki dari sisi-Nya. Seusai berdoa, Jul Ar-Rahman pergi mencari air minum. Sewaktu tengah mencari air minum dia menemukan sebuah pinggan tertutup, maka dibawa pulanglah pinggan tersebut. Kami membuka pinggan itu dengan pisau, dan ternyata pinggan tersebut berisi keju sapi. Kami sempat merasa khuatir kalau-kalau keju itu beracun. Lalu Hasyim berkata, "Biarlah saya yang memakannya dahulu. Kalau saya mati, kalian jangan memakannya." Lalu Hasyim memakan keju itu, dan ternyata tidak apa-apa. Maka kami semua memakannya, dan kami benar-benar bersyukur atas kurnia dan kemurahan Allah Ta'ala itu".

Singa Konar, Asy-Syahid Jul Ar-Rahman

Seorang pemuda belia yang baru berusia 18 tahun atas izin Allah telah membunuh lebih dari 50 orang komunis dalam sehari. Ia memulai perang jihadnya sejak umur 10 tahun hingga tahun 1986. Sukses pertamanya di medan perang ialah menanam ranjau dan berhasil menghancurkan tank musuh. Pada waktu itu usianya masih 10 tahun. Jul Ar-Rahman adalah singa yang bertubuh manusia. Asadullah, Komandan Kamp berkomentar tentang Asy-Syahid, "Belum pernah saya melihat seorang mujahid di Afghanistan yang lebih berani dari Jul Ar-Rahman".

Pada suatu hari ia berhasil menawan seorang tokoh komunis. Lalu ia berkata kepada tawanan itu, "Saya lelah, gendonglah saya". Tawanan itu lalu menggendongnya hingga setengah perjalanan. Lalu Jul Ar-Rahman turun dari gendongan dan menembak tokoh komunis itu. Pada hari kedua, di bulan April 1986, kaum komunis mengadakan serangan dahsyat ke Kamp Usamah bin Zaid dan berhasil mendudukinya. Namun para singa mujahidin itu tidak sudi meninggalkan kedudukannya di puncak kampnya. Lima tokoh pemberani kamp itu, yakni Asadullah, Jul Ar-Rahman, Ja'far, Syir Muhammad, dan Mustaqim bertahan menghadapi pasukan Russia".

Mereka mulai membersihkan kamp dari orang-orang kafir Russia, dari satu puncak ke puncak lainnya, sehingga kaum komunis berhasil dihalau semua. Pada puncak sebuah pergunungan, ketika Jul Ar-Rahman sedang melempar granite, ia terkena tembakan yang menewaskannya. Namun dari jarak 20 meter musuh melihatnya seperti seorang yang sedang melempar sesuatu ke arah mereka sehingga mereka tidak berani mendekatinya.

Asadullah selanjutnya bercerita, "Jul Ar-Rahman tewas sewaktu shalat Ashar. Sesudah shalat Maghrib, sekitar 4 jam kemudian, kami datang hendak membawanya. Namun ia tetap saja seperti orang yang sedang melempar granite, badannya tidak jatuh telentang atau tengkurap, seperti halnya orang yang mati tertembak. Kami merebahkan tubuhnya. Ia terlihat seperti seorang yang tidur, sementara wajahnya cerah, kedua bibirnya seolah-olah tersenyum manja. Belum pernah saya melihat seorang Syahid seperti dia. Semoga Allah mengampuni Singa Konar itu, dan memberikan kami gantinya yang lebih baik, lebih berani, dan lebih taat dari Asy-Syahid.

Singa Kaum Anshar dari Pakistan

Syaiful Islam bercerita kepada saya. Katanya, "Saudaraku seiman dan seislam, Nasrullah Manshur adalah seorang pelajar, keluaran Sekolah Pendidikan Al-Quranul Karim di desa Maltsaman. Dia seorang mujahid sejak empat tahun lalu. Pada tanggal 4 Mei 1986, Nasrullah sedang mengendarai kereta rampasan perang dari Paktia yang mengangkut keperluan logistik ke Spidar Nari. Setiba di Spidar Nari, ia mendengar deru pesawat terbang, lalu ia memerintahkan kedua saudaranya, Husein Ahmad dan Muhammad Najid supaya mendaki gunung yang ada di sisi jalan untuk mengamati pesawat itu. Setiba di puncak gunung, keduanya melihat pesawat itu sedang mendaratkan pasukan. Maka kotak senjata pun tidak bisa dielakkan antara Nasrullah yang hanya bersenjatakan Klashenkov dan RBG. Ia menembak pasukan musuh dan kedua pesawat yang mendaratkannya. Namun pesawat itu menghujaninya dengan tembakan membabi buta, sehingga di dekat matanya terkena beberapa buah tembakan peluru Dushka hingga tembus ke bawah telinganya. Pahanya pun tertembak sehingga memecahkan tulang pahanya , dan pundaknya terkena pecahan mortar. Musuh berusaha untuk menangkapnya dalam keadaan hidup, namun Nasrullah berusaha melawan mati-matian sehingga berhasil membunuh 14 pasukan komando musuh. Nasrullah luka parah dan berhasil diselamatkan, ia lalu dibawa ke rumah sakit di Peshawar untuk mendapatkan perawatan.

Karramah di berbagai pertempuran di Jajee, Ramadhan 1406H:

1. Sekawanan burung melindungi kami!
Saya melihat dengan kedua mata kepala saya di Jajee, musuh ganas sekali menyerang kami, sehingga memaksa kami berlarian mencari perlindungan di balik pohon untuk menghindarkan diri dari tembakan dan pecahan bom musuh. Al-Amir Sayyaf berkata kepada saya, "Lihatlah, ada sekawanan burung terbang di bawah pesawat tempur musuh". Pada hari kedua, saya melihat pesawat terbang musuh datang lagi. Saya melihat benda hitam di bawahnya, lalu saya mengingatkan kawan-kawan, "Bersembunyilah, pesawat musuh sedang menghujani kita dengan bom". Mereka berkata, "Yang ada di pesawat terbang musuh itu adalah burung-burung "mujahidin" berseragam hitam!"

2. Angin kencang datang tatkala diserang musuh

Kaum mujahidin dihujani peluru dan bom musuh yang beratnya sekitar satu ton sehingga berhasil memancarkan beberapa mata air dari dalam tanah, sementara peluru roketnya juga tidak mahu ketinggalan beraksi. Pesawat-pesawat terbang musuh juga banyak yang menurunkan pasukan komandonya di puncak-puncak gunung. Mereka menaburi Kamp dan jalan-jalan yang biasa dilalui kaum mujahidin dengan ranjau-ranjau dan bom waktu, yang setiap saat bisa meledak dengan dahsyat. Pada waktu itu kaum mujahidin merasa terjepit benar, persis seperti yang dilukiskan Al-Quranul Karim : "(Iaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat" (QS Al-Ahzab:10-11)

Pada saat-saat sulit dan mengerikan itu, rahmat Ilahi datang dengan mengirimkan angin kencang yang sebelumnya belum pernah dialami oleh kaum mujahidin. Ini terjadi pada pertengahan bulan Disember, ketika tumpukan salji sudah mencapai ketinggian dua meter. Pada waktu itu angin menumbangkan beberapa pohon dan menghalau dinginnya udara hingga ke daerah Peshawar, sehingga para mujahidin bisa menyelamatkan diri. Mengenai hal ini saya jadi teringat firman Allah SWT : "Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperolehi keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa" (QS Al-Ahzab:25)

Orang-orang berseragam putih

Sayid Umar, Panglima Kamp Jajee, Musa Khan, Panglima Pasukan, dan wakil Ikhlash, komandan salah sebuah front bercerita kepada saya. Katanya, "Banyak pasukan Afghanistan yang melarikan diri ke daerah mujahidin. Mereka bercerita macam-macam tentang apa yang dilihat dan dialami di medan laga. Salah seorang dari mereka bercerita kepada kami seolah-olah cerita khayal. Katanya, "Ketika pasukan tank Russia sedang berderet di pusat Qarar Gha, dan pada waktu itu kami tengah berada di sekitarnya, tiba-tiba ada seorang berseragam putih menyandang senjata RBG menembak tank-tank itu, dan hanguslah seketika empat buah tank. Kejadian itu terjadi pada pukul tiga siang hari. Sesudah melakukan tembakan, orang berseragam putih itu pergi dengan tenang dan aman. Kami memberondongnya dengan berbagai senjata automatis, tetapi ia tidak terkena sebutir peluru pun. Sesudah dua atau tiga jam kemudian, ia pun datang kembali, lalu ia menembak dua tank lagi. Kemudian ia mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya dan menghampiri tempat berkumpulnya pasukan Russia, lalu ia menyembelih dua orang yang ada di situ dan membawa pergi kepala mereka dengan tenang dan anggun, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Maha benar firman Allah Ta'ala : "Ya (cukup). Jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, nescaya Allah membantumu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda" (QS Ali-Imran:125)
Mereka bukan manusia
Jamul Nasir, Panglima daerah Aju di Badkhasyan berkata kepada saya. Katanya, "Kami berada dalam rombongan yang hendak menuju ke Badkhasyan. Dalam perjalanan, ketika kami melintasi Baghlan, di Dari-Walyah, kami dihadang oleh pasukan Russia yang besar sekali jumlahnya. Pesawat terbangnya mulai menghujani kami dengan senapang mesin dan berbagai senjata yang mematikan. Di samping menghadapi pesawat terbangnya yang sedang mengganas itu, kami juga harus menghadapi pasukan infanterinya yang sudah mengepung mati kedudukan kami. Kami melawan kepungan musuh itu selama 12 hari. Tiba-tiba seorang utusan Russia datang kepada kami dan menawarkan suatu cara damai. Katanya, "Kami siap membukakan jalan kepada kalian untuk meneruskan perjalanan, dengan syarat 30 tawanan yang kalian tangkap dikembalikan". Kami lalu menjawab dengan nada hairan, "Kami tidak pernah menangkap seorang Russia pun. Yang kami tahu, mereka hanyut oleh arus yang melanda lembah itu, sesudah hujan lebat beberapa hari lamanya". Dalam perbicaraan dengan kaum mujahidin itu, delegasi Russia berkata, "Lima ratus tentera Russia tewas dan dua pesawat tempurnya jatuh, di samping itu tiga puluh pasukan hilang". Pada waktu itu orang Russia sampai-sampai beranggapan bahawa para mujahidin bukan manusia, tetapi sebangsa jin.(tripod)

Keajaiban Perang di Suriah: Para Malaikat, Tentara Allah, Turun Membantu Mujahidin




SALAM-ONLINE.COM: Perang di Suriah, entah kenapa, media di Indonesia khususnya seperti tak berminat untuk memblowupnya.
Kecamuk perang di Suriah dan banyaknya korban gugur, khususnya dari kalangan warga sipil Muslim, luput dari berita. Bahkan, ironisnya, umumnya media menyebut Mujahidin yang melawan  rezim thaghut Bashar Asad sebagai “pemberontak”.
Karena sunyi dari berita dan tayangan inilah, otomatis publik–khususnya umat Islam di Indonesia–tidak begitu ngeh dengan apa yang terjadi di Suriah sesungguhnya.
Padahal, seperti diceritakan relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan dan medis di salah satu front di jabal Akrod, perang di Suriah sungguh luar biasa. Karena itulah, kenapa, misalnya, dengan kehendak Allah, bumi Syam (Suriah) dipilih sebagai tempat perang yang melibatkan banyak pihak.
Akankah perang Suriah berlangsung lama, bahkan kelak menjadi cikal bakal peperangan menjelang kiamat tiba? Wallahu A’lam. Yang jelas, keterlibatan banyak pihak (negara) dalam konflik di Suriah ini, boleh jadi ada skenario yang Allah kehendaki dalam peperangan ini.
Tim Ketiga Relawan HASI, setidaknya, merasakan keberkahan bumi Syam. Panggilan jihad benar-benar mereka saksikan di wilayah tempat mereka mengemban tugas.
Saat mereka bertugas di Jabal Akrod, banyak kisah dan pengakuan yang mereka dengar sendiri, betapa pertolongan Allah benar-benar turun di Bumi Jihad Suriah.
Koordinator Tim Ketiga HASI,  Abu Yahya, menceritakan kisah seorang mantan tentara Bashar Asad yang membelot dan bertaubat lalu bergabung dengan Mujahidin.
Saat diwawancara oleh Mujahidin Suriah dan relawan HASI, mantan tentara Asad itu, menjawab pertanyaan kenapa pasukan Asad yang berjumlah 1500 personel di Jabal Akhrod tidak berani melakukan serangan kepada Mujahidin Suriah yang hanya berjumlah 150 personel, padahal baik secara kekuatan (jumlah)  maupun persenjataan, Mujahidin jauh kalah dibanding tentara Asad.
Mantan tentara Asad itu menjelaskan sembari terkejut dan heran lalu balik bertanya. “Siapa bilang jumlah kalian sedikit? Kami setiap malam melihat kalian dengan pakaian putih-putih bergerak dari satu lembah ke lembah lain sehingga kami berpikir jumlah kalian begitu banyak dan menjadi pertimbangan kami untuk tidak lebih dulu menyerang,” ungkapnya seperti diceritakan kembali oleh Abu Yahya dalam presentasi Laporan Tim ke-3 HASI kepada Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta, Selasa (11/12/2012).
Seperti diketahui, wilayah Jabal Akrod mempunyai sebuah tapal batas dengan tentara Asad yang jumlahnya ribuan. Tapal batas tersebut hanya dijaga oleh ratusan mujahidin. Begitu pentingnya tapal batas tersebut mempengaruhi situasi di Jabal Akrod, jika pasukan Asad mampu membobolnya.
“Namun, hingga kita pulang mereka tidak mampu membobol tapal batas, Allah menurunkan pertolongannya. Sebab, di sana dijaga oleh para Mujahidin yang sangat ikhlas mencari ridho Allah, sangat menjaga ke-Islamannya, sedikit bicara, menundukkan pandangan, dan menjauhi sikap ashobiyah (fanatisme kelompok),” papar Ustadz Oemar Mitha, penerjemah yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan HASI.
Peristiwa-peritistiwa luar biasa seperti di atas pun tidak hanya terjadi satu kali.  Pada kejadian yang lain, Mujahidin hendak melakukan perang dengan konvoi 50 truk yang berisi tentara Bashar Asad.
Hingga pada satu titik terjadilah baku tembak antara Mujahidin dengan tentara Asad. Mujahidin memang sudah bertekad  untuk menghabisi dan memukul mundur tentara Bashar Asad.
Di luar dugaan, tiba-tiba saja muncul kejadian di luar perkiraan mereka. Helikopter dan pesawat tempur datang seperti hendak memerangi Mujahidin. Mujahidin yakin, ini bantuan dari pihak Bashar Asad untuk menghabisi mereka.
Ingat, hingga kini Mujahidin Suriah sama sekali tidak memiliki alat tempur seperti pesawat. Mereka bertempur hanya via jalur darat dengan persenjataan yang kalah canggih jika dibandingkan milik rezim Asad.
Mengukur jumlah personel dan persenjataan yang terbatas, komando Mujahidin menyerukan agar segera mengosongkan tempat pertempuran dan masuk ke gunung-gunung untuk mengatur strategi.
Anehnya, ketika Mujahidin sudah menarik diri, suara baku tembak masih saja terus terjadi. Berondongan dan desingan peluru seperti enggan berhenti walau tidak ada satu Mujahidin pun tersisa di lokasi pertempuran. Komandan Mujahidin sampai bertanya-tanya dalam hati, siapakah sebenarnya yang sedang berperang melawan tentara Bashar Asad?
Ia pun mengecek jumlah personel untuk memastikan kemungkinan ada Mujahidin tertinggal dan melakukan perlawanan terhadap tentara Asad. Namun hasil perhitungannya, seluruh Mujahidin sudah berada di gunung.
Hingga datang matahari terbit dan mereka yakin kondisi telah aman, barisan Mujahidin pun turun dari gunung-gunung. Dan, betapa terkejutnya mereka melihat sebagian tentara Asad telah tewas dengan luka menganga. Sebagian lainnya mengalami luka berat layaknya baru menghadapi pertempuran hebat.
Tentu kejadian ini menjadi seribu tanya bagi Abu Yahya, relawan HASI yang menghabiskan waktu selama satu bulan, 4 November-4 Desember 2012, di Desa Salma, Jabal Akhrod, Suriah. Ia mendapatkan kisah ini langsung dari Mujahidin.
“Lantas siapa yang berada di dalam pesawat dan helikopter untuk melawan tentara Suriah?” tanya Abu Yahya yang diliputi rasa heran audiens yang hadir.
Banyak peristiwa-peristiwa lain yang belum sempat diceritakan relawan HASI secara lengkap mengingat keterbatasan waktu.
Namun, kisah-kisah tersebut sudah cukup mengukuhkan keyakinan perihal munculnya ayaturrahman fii jihadil-Syam (keajaiban perang di Bumi Syam).
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb-mu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut,” (QS Al-Anfal: 10). Allahu Akbar! (arrahmah.com/salam-online.com)

Salahudin the Conqueror Jerusalem


 Salahudin the Conqueror JerusalemMunajat your evening nap decorated illuminated prayer surge jihad Defenders beings who are poor and sick Crisis In sirah ummah surrounding the fatwa nubuwwah ungkai You're the one warrior, you're the officer Fisabilillah (lyrics Mestika Salahudin Al-Ayubi).After 88 years of controlled soldiers of the Crusades, Jerusalem, Palestine ultimately fell kepangkuan Muslims. Right on October 2, 1187 or after three months of working hard in the battle of Hattin, the Islamic army led Salahudin Al-Ayubi conquer and liberate the holy city of tyranny and savagery. The conquest of Jerusalem, the Muslim forces under the command of Salahudin are remarkably different, when the Crusaders occupied Jerusalem in 1099. Salahudin keep one's promise. General and Islamic warlord armies conquered Jerusalem in Islam pure and highest. There is no revenge and slaughter, conquest lasted 'smooth' as ​​taught by the Qur'an. In fact, when 40 thousand Crusaders led by Peter the Hermit invaded the holy land of Palestine, they came up with was possessed by the blind religious fanaticism. In order to evoke a sense of fanaticism, according to the authors of West Hallam, `every way and the path taken '. No matter how barbaric or not, all slashed despondent. Jerusalem bloodshed and human corpses. Atmosphere of resentment and anger, there is also when the Crusaders arrived in Malleville. The city was also burned. No less than seven thousand innocent people in the city were massacred. Blind fanaticism and even then then change the ground Hungary and Bulgaria into desolate regions. Fierce attack that ultimately led Syria and Palestine, including the holy city of Jerusalem fell to the Crusaders. Crusaders victory was marred by the massacre of the Muslims were completely innocent. The cruelty of the Crusaders was described more than Genghis Khan and Hulagu Khan when Abassiyah bulldoze and raze Baghdad Caliphate. '' Keluruhan age, children's helplessness and weakness of women completely ignored by the Latin army fanatics. The residence is not recognized as a shelter and a view of a mosque is a greedy lust for power committing atrocities,'' said British historian, John Stuart Mill recognized the mass massacres of Muslim population when Antioch fell to the mid City Crusaders. Not only that, they pulverize the cities of Syria, killing its people with cold hands, and burn down art treasures and valuable knowledge, including the "Pole Khanah" (Library) was famous Tripolis. '' The highway is full of blood, so that the malignancy was exhausted, ''' said Stuart Mill. When King Richard I of England rob Castle Acre, Muslims were also slaughtered. Soon as sadistic, their bodies and severed heads stacked on under the stage. In 1194, Richard the Lionheart - heroes in British history also ordered to execute 3000 Muslims, most of them women and children, is not fair at Castle Acre. All of that is far different from the when Salahudin came to conquer Jerusalem. Karen Armstrong describes in his book Holy War, when Salahudin and Islamic forces liberate Palestine, not a single Christian was killed.'s okay too confiscation of property.'' The ransoms were deliberately very low. Salahuddin crying into tears by the plight of families that result were rent asunder., and he released many of them, according to the Qur'an calls,'' said Armstrong. justice and statesmanship Salahudin also makes Christians living in Jerusalem at that time amazed. A Christian parent is asked to Salahudin.'' Why sir replied inaction against your enemies?'' Salahudin said,'' Islam is not a religion so vindictive even prevent it from doing case beyond humanity, Islam ordered his people keep their promises, forgive the mistakes of others who apologized and forget the cruelty of the enemy when in power even when the enemy power, oppressed Muslims.'' Hearing that answer, the old man's heart bergetarlah. He then said,'' It's beautiful religion lord! So my days at the end of this , how to I embrace your religion?'' Salahudin said,'' Say two sentences martyrdom.'' Glory morals Salahudin also depicted in the film Kingdom of Heaven directed by Ridley Scott, when he raises the cross that fell on the ground and put back on place. Until now, the glory and courage Salahudin heart still remembered Muslims and Western people. According to Dr Jonathan Phillips, a lecturer at the University of London and author of several books on the Crusades, Salahudin is a major hero to Muslims. then, as if Muslim warlord journey valiant and noble it? Salahuddin Al-Ayyubi known in the West as the Saladin. He also used to be called Salah ad-Din. Salahudin who was born in the castle of Tikrit, Iraq in 532 AD was a general H/1137 and Kurdish Muslim warrior from Tikrit. He founded the Ayyubid dynasty in Egypt, Syria, part of Yemen, Iraq, Mecca Hejaz and Diyar Bakr. Salahuddin world famous Muslim and Christians for leadership, military power, and its knights and forgiving when he war against the crusaders. Sultan Salahuddin Al Ayyubi also a cleric. footnotes and He gave various descriptions in the hadith of Abu Dawud. Salahudin Education first received from his father whose name is quite famous, namely Najamuddin al-Ayyubi. Sang uncle who also known as a valiant, Asaduddin Sherkoh - Commander of the Armed Forces of Egypt - were also well established keperibadian Salahudin. Both the most influential person in his life was an aide to King Syria Nuruddin Mahmud. Sepeninggal Sherkoh, Salahuddin was appointed as Prime Minister of Egypt. Salahudin so endeared the Egyptian people, because it is generous, fair and wise. Soon sad news coming out of Syria, Nuruddin Mahmud famous died in 1174 AD and was replaced by 11-year-old son named Malik Saleh officials manipulated high. Salahuddin sent envoys to Malik Saleh offering his devotion and obedience, but was rejected. atmosphere of uncertainty that gives wind to the Crusaders. royal capital fell into the hands of the Crusaders. incident made Salahudin called, he immediately to Damascus with the troops Small and retake the city. Sultan Salahudin and the French a truce in Palestine. According to the French historian Michaud, Muslims uphold the agreement. Contrary to the terms of the cease-fire, or Reginald Renanud Christian ruler of Castillon attacked a Muslim caravan passing near the palace, killing a number of its members and confiscated his property. tactics of war with the agile Sultan Salahuddin confine the powerful enemy forces near the hill of Hittin. Saladin no longer allow the Christians to build up our strength back and continue his attack after win of Hittin. Within a very short time, a number of the Crusaders occupied city like Nablus, Jericho, Ramlah, Caosorea, Arsuf, Jaffa, Beirut and Ascalon to Saladin occupied. Thereafter, Jerusalem was freed Saladin and his army. Fall of Jerusalem to the Muslims made the Christian world on fire. they immediately sent reinforcements from all corners of Europe. Emperors of Germany and France as well as Richard the Lion-hearted king of England, hurried with large armies to seize the Holy Land from the Muslims. they besieged the city Akkra can not be taken for several months. In several open combats, the Crusaders were routed with terrible casualties significantly. Finally lion hearted king of England sued for peace, received by the Sultan. In September 1192 M made a peace treaty. imeninggalkan Crusaders ground holy back to Europe. Salahuddin end of his life with activities for the welfare of the community by building hospitals, schools, colleges and mosques all over his. Saladin passed away into Rahmatullah on March 4, 1193. As ruler , he left the wealth. Which left only armor, horses, and one dinar and 36 dirhams. N heri ruslan / multiple sources of Islamic hero Saladin Admired Opponent Some time ago, the President of the United States (U.S.), George W Bush , had boasted that the war against terrorism as a crusade initiated by government allies (the Crusades). statement that Bush certainly sparked controversy. Interestingly, senior editor of The Guardian, Ewen MacAskill warned Bush imitate and emulate Islam commander, Salahudin Al Ayubi . MacAskill also menyarakankan atrocities that Bush did not imitate the Christians during the Crusades. In 1099, when the Crusaders conquered Jerusalem, all Muslims and Jews - men, women, the elderly, children were slaughtered from morning to midnight. According to MacAskill, Bush must emulate Salahudin while conquering of Jerusalem in 1187. Nobody non-Muslim population was killed. fact, the next day, Salahudin has allowed other religions to worship at religious shrines in Jerusalem respectively. article MacAskill it shows how the figure of Saladin or Salahudin sebagain so memorable in the hearts of Westerners. figure of Muslim warlords Tirkit have spread the spirit of peace, justice and love for fellow human beings. Not surprisingly, when a Western writer Philip K. Hitti also praised the kindness of a Saladin. '' In Europe, Salahudin Al Ayubi or Saladin had touched the ivory tower of the singer and the author of the novel today, and is still regarded as the model of the hero,'' said Hitti. nature compassionate and merciful Saladin when warfare is very much different than the cruelty of the Crusaders. historian Kristian admits about it. Writer West, Lane-Poole Salahuddin admire kindness that can prevent and reduce the anger of Muslims in retaliation. Lane-Poole also described Salahuddin telahmenunjukkan moral heights when Kristian surrender lose.'' Tenteranya very responsible, keeping the rules in any way, prevent all forms of violence so that no sound man Kristian persecuted.'' Lane-Poole also wrote cruelty and behavior when the Crusaders conquered Baitul Maqdis first time in 1099 . According to him, it is recorded in history that when Godfrey and Tancred horseback riding in the streets of Jerusalem, the road was littered with bodies, unarmed Muslims who tortured, burned, arrows from close range in the tube and the tower of the synagogue. Karen Armstrong in her book Holy War also considered as a figure of Salahuddin warlord honest.'' Salahudin good as his word, and conquered the city according to the pure teachings of Islam and the most high,'' said Armstrong. Salahudin is also regarded as a leader of the anti-hostility and not vindictive. ' 'He did not bear a grudge to avenge the massacre in 1099, as the Qur'an encourage (16:127), and now that hostilities had ceased he ended the killing (2:193-194),'' added Armstrong. Sir Walter Scott in the novel he wrote Ivanhoe and The Talisman portrays Saladin as a leader and commander of the noble Muslim generous. Such Salahudin. Though he had died Dilam several centuries, but the name is still remembered for the amount of all-time. He's just a hero to Muslims . Saladin is a hero of humanity to the world. Salahuddin your righteousness like kasturi scent. Harumannya through Baitul Maqdis. Though thrown no zeal remain lit. Eternal aspire Mujahid now and forever ..Traces of Life The Courageous Journey1138 M: Salahudin Tirkit Al Ayubi was born in Iraq.1152 M: Salahudin began working under the ruler Syrians, Nuruddin.1164 M: Starting to show kekmapuannya in military strategy against the Crusaders in Palestina.1169 M: Saladin became deputy commander Syrians.1171 M: Salahudin Fatimid rulers of Egypt and pressed the leader Mesir.Kemudian he combines Egypt with the Abbasid Caliph.1174 AD: Lord of Syria, Nur ad-Din died. Saladin is expanding its1183 AD: The conquest of the city in northern Syria, Aleppo.1186 M: Conquest of Mosul in northern Iraq.1187 CE: With the new power, attacking Latin Kingdom of Jerusalem by a fierce battle for 3 months. 1189 M: Third Crusade widespread in Palestine after Jerusalem under Saladin's control.1192 M: Signed an agreement with King Richard I of England is divided coastal areas to Jerusalem for Christians and Muslims.1193 M: Dies in Damascus shortly after falling ill. hri / wikipedia
Penulis : heri ruslan/berbagai sumberhri  
REPUBLIKA - Rabu, 09 Januari 2008   

Salahudin Sang Penakluk Yerusalem




Salahudin Sang Penakluk Yerusalem

Malammu disinari shalat munajat Siangmu dihias lonjakan jihad Pembela insan yang miskin dan lara Kemelut yang menyelubungi Dalam sirah ummah Kau ungkai dengan fatwa nubuwwah Kaulah satria, kaulah perwira Fisabilillah (lirik mestika Salahudin Al-Ayubi).

Setelah 88 tahun dikuasai serdadu Perang Salib, kota Yerusalem, Palestina akhirnya kembali jatuh kepangkuan umat Islam. Tepat pada 2 Oktober 1187 atau setelah tiga bulan berjibaku dalam pertempuran Hattin, pasukan tentara Islam yang dipimpin Salahudin Al-Ayubi berhasil menaklukan dan membebaskan kota suci itu dari kedzaliman dan kebiadaban. Penaklukan Yerusalem yang dilakukan pasukan Islam di bawah komando Salahudin sungguh amat berbeda, ketika tentara Perang Salib menduduki Yerusalem pada 1099. Salahudin menetapi janjinya. Jenderal dan panglima perang tentara Islam itu menaklukan Yerusalem menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Tak ada balas dendam dan pembantaian, penaklukan berlangsung 'mulus' seperti yang diajarkan Alquran. Padahal, ketika 40 ribu tentara Perang Salib yang dipimpin Peter The Hermit menyerbu tanah suci Palestina, mereka datang dengan dirasuki fanatisme agama yang membabi buta. Guna membangkitkan rasa fanatisme itu, menurut Hallam penulis Barat, `setiap cara dan jalan ditempuh'. Tak peduli biadab atau tidak, semua ditebas remuk redam. Yerusalem banjir darah dan bangkai manusia. Suasana penuh dendam dan amarah, terjadi pula ketika pasukan Perang Salib tiba di Malleville. Kota itu pun dibumihanguskan. Tak kurang dari tujuh ribu penduduk tak berdosa di kota itu dibantai. Fanatisme buta itupun kemudian mengubah tanah Hongaria dan Bulgaria menjadi daerah-daerah yang tandus. Serangan dahsyat itu akhirnya membuat Syria dan Palestina termasuk kota suci Yerusalem jatuh ke tangan tentara Salib. Kemenangan tentara Salib itu dikotori dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin yang sama sekali tak bersalah. Kekejaman tentara Salib itu digambarkan melebihi Jengis Khan dan Hulagu Khan ketika melibas kekhalifahan Abassiyah dan meruntuhkan Baghdad. ''Keluruhan usia lanjut, ketidakberdayaan anak-anak, dan kelemahan kaum perempuan tidak dihiraukan sama sekali oleh tentara Latin yang fanatik itu. Rumah kediaman tidak diakui sebagai tempat berlindung dan pandangan sebuah masjid merupakan pembangkit nafsu angkara untuk melakukan kekejaman,'' ungkap ahli sejarah Inggris, Jhon Stuart Mill mengakui adanya pembataian massal penduduk Muslim ketika Kota Antioch jatuh ke tengan tentara Salib. Tak hanya itu, mereka pun menghancurleburkan kota-kota Syria, membunuh penduduknya dengan tangan dingin, dan membakar habis perbendaharaan kesenian dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga, termasuk "Kutub Khanah" (Perpustakaan) Tripolis yang termasyhur itu. ''Jalan raya penuh aliran darah, sehingga keganasan itu kehabisan tenaga,"''kata Stuart Mill. Ketika Raja Richard I dari Inggris merampas Kastil Acre, umat Islam juga dibantai. Begitu sadisnya, mayat-mayat mereka dan kepala-kepala terpenggal ditumpuk di bawah panggung. Pada tahun 1194, Richard Si Hati Singa - pahlawan dalam sejarah Inggris  juga memerintahkan untuk menghukum mati 3.000 umat Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak, secara tak berkeadilan di Kastil Acre. Semua itu sungguh jauh berbeda dengan ketika Salahudin datang menaklukan Yerusalem. Karen Amstrong dalam bukunya Perang Suci menggambarkan, saat Salahudin dan pasukan Islam membebaskan Palestina, tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh. Tak apa pula perampasan harta benda. ''Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan akibat keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah. Dan ia pun membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan Al-Qur'an,'' papar Amstrong. Keadilan dan kenegarawanan Salahudin pun membuat umat Nasrani yang tinggal di Yerusalem saat itu berdecak kagum. Seorang tua penganut Kristen pun bertanya kepada Salahudin. ''Kenapa tuan tidak bertindak balas terhadap musuh-musuhmu?'' Salahudin menjawab, ''Islam bukanlah agama pendendam bahkan sangat mencegah dari melakukan perkara diluar perikemanusiaan, Islam menyuruh umatnya menepati janji, memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf dan melupakan kekejaman musuh ketika berkuasa walaupun ketika musuh berkuasa, umat Islam ditindas.'' Mendengar jawaban itu, bergetarlah hati orang tua itu. Ia pun kemudian berkata, ''Sungguh indah agama tuan! Maka diakhir hayatku ini, bagaimana untuk aku memeluk agamamu?'' Salahudin pun berkata, ''Ucapkanlah dua kalimah syahadah.'' Kemuliaan akhlak Salahudin juga tergambar dalam film Kingdom of Heaven besutan sutradara Ridley Scott, ketika dia mengangkat salib yang jatuh tergeletak di tanah dan menempatkan kembali pada tempatnya. Hingga kini, kemuliaan hati dan keberanian Salahudin masih tetap dikenang umat Islam dan orang-orang Barat. Menurut Dr Jonathan Phillips, pengajar di University of London dan penulis beberapa buku tentang Perang Salib, Salahudin merupakan pahlawan utama bagi umat Islam. Lalu seperti apakah perjalanan hidup panglima perang Muslim yang gagah berani dan berhati mulia itu? Salahuddin Al-Ayyubi dikenal di Barat dengan sebutan Saladin. Dia juga biasa dipanggil Salah ad-Din. Salahudin yang terlahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M adalah seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit. Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Makkah Hejaz, dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Beliau memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud. Pendidikan pertama diterima Salahudin dari sang ayah yang namanya cukup tersohor, yakni Najamuddin al-Ayyubi. Sang paman yang juga dikenal sebagai sosok yang gagah berani, Asaduddin Sherkoh - Panglima Angkatan Perang Mesir -- juga turut pula membentuk keperibadian Salahudin. Kedua orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya itu merupakan pembantu dekat Raja Syria Nuruddin Mahmud. Sepeninggal Sherkoh, Salahuddin diangkat menjadi Perdana Menteri Mesir. Salahudin begitu disenangi rakyat Mesir, karena sifatnya yang pemurah, adil dan bijaksana itu. Tak lama kemudian, kabar duka datang dari Syria, Nuruddin Mahmud yang termasyhur itu meninggal dunia pada tahun 1174 M dan digantikan oleh putranya yang berumur 11 tahun bernama Malikus Saleh yang diperalat pejabat tinggi. Salahuddin mengirimkan utusan kepada Malikus Saleh dengan menawarkan jasa baktinya dan ketaatannya, namun ditolak. Suasana ketidakpastian itu memberi angin kepada tentara Salib. Ibukota kerajaan pun jatuh ke tangan tentara Salib. Peristiwa itu membuat Salahudin terpanggil, dia segera ke Damaskus dengan suatu pasukan yang kecil dan merebut kembali kota itu. Sultan Salahudin dan tentara Prancis mengadakan gencatan senjata di Palestina. Menurut ahli sejarah Prancis, Michaud, kaum Muslimin memegang teguh perjanjiannya. Berlawanan dengan syarat-syarat gencatan senjata, penguasa Nasrani Renanud atau Reginald dari Castillon menyerang suatu kafilah Muslim yang lewat di dekat istananya, membunuh sejumlah anggotanya dan merampas harta bendanya. Dengan siasat perang yang tangkas Sultan Salahuddin mengurung pasukan musuh yang kuat itu di dekat bukit Hittin. Saladin tak memberikan kesempatan lagi kepada tentara Nasrani untuk menyusun kekuatan kembali dan melanjutkan serangannya setelah meraih kemenangan di bukit Hittin. Dalam waktu yang sangat singkat, sejumlah kota yang diduduki tentara Salib seperti Naplus, Jericho, Ramlah, Caosorea, Arsuf, Jaffa, Beirut dan Ascalon dapat diduduki Salahuddin. Setelah itu, Yerusalem pun berhasil dibebaskan Saladin dan pasukannya. Jatuhnya Yerusalem ke tangan kaum Muslimin membuat kalangan dunia Nasrani kebakaran jenggot. Mereka segera mengirimkan bala bantuan dari seluruh pelosok Eropa. Kaisar Jerman dan Prancis serta raja Inggris Richard Lion Heart segera berangkat dengan pasukan yang besar untuk merebut tanah suci dari tangan kaum Muslimin. Mereka mengepung kota Akkra yang tidak dapat direbut selama berapa bulan. Dalam sejumlah pertempuran terbuka, tentara Salib mengalami kekalahan dengan meninggalkan korban yang cukup besar. Akhirnya Raja Inggris yang berhati singa itu mengajukan permintaan damai yang diterima oleh Sultan. Pada September 1192 M dibuatlah perjanjian perdamaian. Tentara Salib imeninggalkan tanah suci kembali menuju Eropa. Salahuddin mengakhiri sisa hidupnya dengan kegiatan-kegiatan bagi kesejahteraan masyarakat dengan membangun rumah sakit, sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi serta masjid-masjid di seluruh daerah yang diperintahnya. Saladin berpulang ke rahmatullah pada 4 Maret 1193. Sebagai penguasa, dia tak meningalkan harta berlimpah. Yang ditinggalkannya hanyalah baju perang, kuda, dan uang sebanyak satu dinar dan 36 dirham. N heri ruslan/berbagai sumber   Salahuddin Pahlawan Islam yang Dikagumi Lawan   Beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush, sempat berkoar-koar bahwa perang melawan terorisme yang digulirkan pemerintahan sekutu sebagai crusade (perang salib). Pernyataan Bush itu tentu saja memicu kontroversi. Yang menarik, editor senior The Guardian, Ewen MacAskill mengingatkan agar Bush mencontoh dan meneladani panglima Islam, Salahudin Al Ayubi. MacAskill pun menyarakankan agar Bush tak mencontoh kekejaman tentara Kristen semasa Perang Salib. Pada 1099, ketika tentara Perang Salib menaklukan Yerusalem, setiap umat Islam dan Yahudi - laki-laki, wanita, orang tua, anak-anak dibantai dari pagi hingga tengah malam. Menurut MacAskill, Bush perlu mencontoh Salahudin saat menakluk kembali Yerusalem pada 1187. Tak seorang pun penduduk non-Muslim yang dibunuh. Malah pada keesokan harinya, Salahudin telah mengizinkan penganut agama lainnya untuk beribadah di tempat-tempat suci agama masing-masing di Yerusalem. Tulisan MacAskill itu menunjukkan betapa sosok Saladin atau Salahudin begitu berkesan di hati sebagain orang Barat. Sosok panglima perang Muslim dari Tirkit telah menyebarkan semangat perdamaian, keadilan dan cinta terhadap sesama manusia. Tak heran, bila penulis Barat Philip K Hitti juga menyanjung kebaikan hati seorang Saladin. ''Di Eropa, Salahudin Al Ayubi atau Saladin telah menyentuh alam khayalan para penyanyi maupun para penulis novel zaman sekarang, dan masih tetap dinilai sebagai suri teladan kaum kesatria,'' ungkap Hitti. Sifat penyayang dan belas kasihan Salahuddin ketika peperangan sangat jauh berbeda dibanding kekejaman tentara Perang Salib. Ahli sejarah Kristian pun mengakui mengenai hal itu. Penulis Barat, Lane-Poole mengagumi kebaikan hati Salahuddin yang mampu mencegah dan meredam amarah umat Islam dari upaya balas dendam. Lane-Poole juga melukiskan Salahuddin telahmenunjukkan ketinggian akhlaknya ketika orang Kristian menyerah kalah. ''Tenteranya sangat bertanggungjawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan sehingga tidak ada kedengaran orang Kristian dianiaya.'' Lane-Poole juga menuliskan kekejaman dan tindak-tanduk tentara Perang Salib ketika berhasil menaklukan Baitul Maqdis kali pertama pada 1099. Menurut dia, tercatat dalam sejarah bahwa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Yerusalem, jalan itu dipenuhi mayat, orang Islam yang tidak bersenjata disiksa, dibakar, dipanah dari jarak dekat di atas bumbung dan menara rumah ibadat. Karen Amstrong dalam bukunya Perang Suci juga menilai sosok Salahuddin sebagai panglima perang yang jujur. ''Salahudin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi,'' tutur Amstrong. Salahudin juga dinilainya sebagai seorang pemimpin yang anti permusuhan dan tak pendendam. ''Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang Al-Qur'an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2:193-194),'' imbuh Amstrong. Sir Walter Scott dalam novel yang ditulisnya Ivanhoe dan The Talisman menggambarkan sosok Saladin sebagai seorang pemimpin dan panglima Muslim yang mulia lagi murah hati. Begitulah Salahudin. Meski dia telah meninggal beberapa abad dilam, namun nama besarnya masih tetap dikenang sepanjang masa. Dia tak hanya pahlawan bagi umat Islam. Saladin adalah pahlawan kemanusiaan bagi dunia. Jasamu Salahuddin bagai kasturi mewangi. Harumannya melewati Baitul Maqdis. Walaupun jasadmu tiada semangatmu tetap menyala. Kekal menjadi aspirasi Mujahid kini dan selamanya..  
Jejak Perjalanan Hidup Sang Pemberani

1138 M: Salahudin Al Ayubi lahir di Tirkit Irak.
1152 M: Salahudin mulai bekerja di bawah penguasa Syiria, Nuruddin.
1164 M: Mulai menunjukan kekmapuannya dalam strategi militer melawan tentara Perang Salib di Palestina.1169 M: Saladin menjadi wakil komandan militer Syiria.
1171 M: Salahudin menekan penguasa Fatimiyah Mesir dan menjadi pemimpin Mesir.Kemudian dia  menggabungkan  Mesir dengan Khalifah Abbasiyah.
1174 M: Penguasa Syria, Nuruddin meninggal. Saladin mengembangkan basis
1183 M: Penaklukan kota di utara Suriah, Aleppo.
1186 M: Penaklukan Mosul di utara Irak.
1187 M: Dengan kekuatan baru, menyerang Kerajaan Latin Jerusalem dengan pertempuran sengit selama 3 bulan. 1189 M: Perang Salib III meluas di Palestina setelah Jerusalem di bawah kontrol Saladin.
1192 M: Menandatangani perjanjian dengan King Richard I dari Inggris yang membagi wilayah pesisir untuk Kaum Kristen dan Jerusalem untuk Kaum Muslim.
1193 M: Meninggal di Damaskus tidak lama setelah jatuh sakit. hri/wikipedia
Penulis : heri ruslan/berbagai sumberhri  
REPUBLIKA - Rabu, 09 Januari 2008      

Sejarah KeKhalifahan Islam


Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka mengangkat seorang khalifah setelah beliau SAW wafat, yang dibai'at dengan bai'at syar'i untuk memerintahkan kaum muslimin berdasarkan Kitabullah dan Sunah Rasulullah SAW. Menegakkan syari'at Allah dan berjihad bersama kaum muslimin melawan musuh-musuh Allah.
Rasulullah SAW bersabda , "Sesungguhnya tidak ada Nabi setelah aku dan akan ada para khalifah, dan banyak (jumlahnya)." para sahabat bertanya, "Apa yang engkau perintahkan kepada kami? Nabi SAW menjawab, "penuhilah bai'at yang pertama, dan yang pertama. Dan Allah akan bertanya kepada mereka apa-apa yang mereka pimpin." (HR. MUSLIM).
Rasulullah SAW berwasiat kepada kaum muslimin, agar jangan sampai ada masa tanpa adanya khalifah (yang memimpin kaum muslimin). Jika hal ini terjadi, dengan tiadanya seorang khalifah, maka wajib bagi kaum muslimin berupaya mengangkat khalifah yang baru, meskipun hal itu berakibat pada kematian.
Khilafah Islamiyah
Sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa mati dan dipundaknya tidak membai'at Seorang imam (khalifah), maka matinya (seperti) mati (dalam keadaan) jahiliyyah."
Rasulullah SAW juga bersabda, "Jika kalian menyaksikan seorang khalifah, hendaklah kalian taat, walaupun (ia) memukul punggungmu. Sesungguhnya jika tidak ada khalifah, maka akan terjadi Kekacauan." (HR. THABARANI)
sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan (kepada kita) untuk taat kepada khalifah. Allah berfirman : "Hai orang-orang yang berfirman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya) dan ulil amri diantara kamu." (AN NISA :59)
Kaum muslimin telah menjaga wasiat Rasulullah SAW tersebut sepanjang 13 abad. Selama interval waktu itu, kaum muslimin tidak pernah menyaksikan suatu kehidupan tanpa ada (dipimpin) seorang khalifah yang mengatur urusan-urusan mereka. Ketika seorang khalifah meninggal atau diganti, "ahlul halli wal 'aqdi" segera mencari, memilih, dan menentukan pengganti khalifah terdahulu. Hal ini terus berlangsung pada masa-masa Islam (saat itu). Setiap masa, kaum muslimin senantiasa menyaksikan bai'at kepada khalifah atas dasar taat. Ini dimulai sejak masa Khulafaur Rasyidin hingga periode para Khalifah dari Dinasti 'Utsmaniyyah.
Kaum muslimin mengetahui bahwa khalifah pertama dalam sejarah Islam adalah Abu Bakar RA, akan tetapi mayoritas kaum muslimin saat ini, tidak mengetaui bahwa Sultan 'Abdul Majid II adalah khalifah terakhir yang dimiliki oleh umat Islam, pada masa lenyapnya Daulah Khilafah Islamiyyah akibat ulah Musthafa Kamal yang menghancurkan sistem kilafah dan meruntuhnya Dinasti 'Utsmaniyyah. Fenomena ini terjadi pada tanggal 27 Rajab 1342 H.
Dalam sejarah kaum muslimin hingga hari ini, pemerintah Islam dibawah institusi Khilafah Islamiah pernah dipimpin oleh 104 khalifah. Mereka (para khalifah) terdiri dari 5 orang khalifah dari khulafaur raasyidin, 14 khalifah dari dinasti Umayyah, 18 khalifah dari dinasti 'Abbasiyyah, diikuti dari Bani Buwaih 8 orang khalifah, dan dari Bani Saljuk 11 orang khalifah. Dari sini pusat pemerintahan dipindahkan ke kairo, yang dilanjutkan oleh 18 orang khalifah. Setelah itu khalifah berpindah kepada Bani 'Utsman. Dari Bani ini terdapat 30 orang khalifah. Umat masih mengetahui nama-nama para khulafaur rasyidin dibandingkan dengan yang lain. Walaupun mereka juga tidak lupa dengan Khalifah 'Umar bin 'Abd al-'Aziz, Harun al-rasyid, Sultan 'Abdul Majid, serta khalifah-khalifah yang masyur dikenal dalam sejarah.

Masa khulafaur Rasyidin

  1. Abu Bakar as-Siddiq RA (tahun 11-13 H / 632-634 M). 
  2. 'Umar bin khattab RA (tahun 13-23 H / 634-644 M).
  3. 'Utsman bin 'Affan RA (tahun 23-35 H / 644-656 M).
  4. Ali bin Abi Thalib KW (tahun 35-40 H / 656-661 M).
  5. Al-Hasan bin Ali ra (tahun 40 H / 661 M).

Masa Khilafah Islamiyah

Setelah mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:
  1. Mu'awiyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H / 661-680 M).
  2. Yazid bin Mu'awiyah (tahun 61-64 H / 680-683 M).
  3. Mu'awiyah bin Yazid (tahun 64-68 H / 683-684 M).
  4. Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H / 684-685 M).
  5. 'Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-68 H / 685-705 M).
  6. Walid bin 'Abdul Malik (tahun 86-97 H / 705-715 M).
  7. Sulaiman bin 'Abdul Malik (tahun 97-99 H / 715-717 M).
  8. 'Umar bin 'Abdul 'Aziz (tahun 99-102 H / 717-720 M).
  9. Yazid bin 'Abdul Malik (tahun 102-106 H / 720-724 M).
  10. Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H / 724-743 M).
  11. Walid bin Yazid (tahun 126 H / 744 M).
  12. Yazid bin Walid (tahun 127 H / 744 M).
  13. Ibrahim bin Walid (tahun 127 H / 744 M).
  14. Marwan bin Muhammad (tahun 127-133 H / 744-750 M).
Setelah Bani Umayyah, Kekhalifahan berpindah ke tangan Bani Abassiyah dan bani-bani yang lain. Mereka adalah sebagai berikut:
I. Dari Bani 'Abbas
  1. Abul 'Abbas al-Safaah (tahun 133-137 H / 750-754 M).
  2. Abu Ja'far al-Mansyur (tahun 137-159 H / 754-775 M).
  3. Al-Mahdi (tahun 159-169 H / 775-785 M).
  4. Al-Hadi (tahun 169-170 H / 785-786 M).
  5. Harun al-Rasyid (tahun 170-194 H / 786-809 M).
  6. Al-Amiin (tahun 194-198 H / 809-813 M).
  7. Al-Ma'mun (tahun 198-217 H / 813-833 M).
  8. Al-Mu'tashim Billah (tahun 218-228 H / 833-842 M).
  9. Al-Watsiq Billah (tahun 228-232 H / 842-847 M).
  10. Al-Mutawakil 'Ala al-Allah (tahun 232-247 H / 847-861 M).
  11. Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H / 861-862 M).
  12. Al-Musta'in Billah (tahun 248-252 H / 862-866 M).
  13. Al-Mu'taz Billah (tahun 252-256 H / 866-869 M).
  14. Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H / 869-870 M).
  15. Al-Mu'tamad 'Ala al-Allah (tahun 257-279 H / 870-892 M).
  16. Al-Mu'tadla Billah (tahun 279-290 H / 892-902 M).
  17. Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H / 902-908 M).
  18. Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H / 908-932 M).
  19. Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H / 932-934 M).
II. Dari Bani Buwaih
  1. Al-Radli Billah (tahun 323-329 H / 934-940 M).
  2. Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H / 940-944 M).
  3. Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H / 944-946 M).
  4. Al-Muthi' Lillah (tahun 335-364 H / 946-974 M).
  5. Al-Thai'i Lillah (tahun 364-381 H / 974-991 M).
  6. Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H / 991-1031 M).
  7. Al-Qa'im Bi Amrillah (tahun 423-468 H / 1031-1075 M).
III. Dari Bani Saljuk
  1. Al Mu'tadi Biamrillah (tahun 468-487 H / 1075-1094 M).
  2. Al Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H / 1094-1118 M).
  3. Al Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H / 1118-1135 M).
  4. Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H / 1135-1136 M).
  5. Al Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H / 1136-1160).
  6. Al Mustanjid Billah (tahun 555-566 H / 1160-1170 M).
  7. Al Mustadhi'u Biamrillah (tahun 566-576 H / 1170-1180 M).
  8. An Naashir Liddiinillah (tahun 576-622 H / 1180-1225 M).
  9. Adh Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H / 1225-1226 M).
  10. Al Mustanshir Billah (tahun 623-640 H / 1226-1242 M).
  11. Al Mu'tashim Billah ( tahun 640-656 H / 1242-1258 M).
Setelah itu kaum muslimin hidup selama 3,5 tahun tanpa seorang khalifah pun. Ini terjadi karena serangan orang-orang Tartar ke negeri-negeri Islam dan pusat kekhalifahan di Baghdad. Namun demikian, kaum muslimin di Mesir, pada masa dinasti Mamaluk tidak tinggal diam, dan berusaha mengembalikan kembali kekhilafahan. kemudian mereka membai'at Al Muntashir dari Bani Abbas. Ia adalah putra Khalifah al-Abbas al-Dhahir Biamrillah dan saudara laki-laki khalifah Al Mustanshir Billah, paman dari khalifah Al Mu'tashim Billah. Pusat pemerintahan dipindahkan lagi ke Mesir. Khalifah yang diangkat dari mereka ada 18 orang yaitu :
  1. Al Mustanshir billah II (tahun 660-661 H / 1261-1262 M).
  2. Al Haakim Biamrillah I ( tahun 661-701 H / 1262-1302 M).
  3. Al Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H / 1302-1334 M).
  4. Al Watsiq Billah I (tahun 732-742 H / 1334-1354 M).
  5. Al Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H / 1343-1354 M).
  6. al Mu'tadlid Billah I (tahun 753-763 H / 1354-1364 M).
  7. Al Mutawakkil 'Alallah I (tahun 763-785 H / 1363-1386 M).
  8. Al Watsir Billah II (tahun 785-788 H / 1386-1389 M).
  9. Al Mu'tashim (tahun 788-791 H / 1389-1392 M).
  10. Al Mutawakkil 'Alallah II (tahun 791-808 H / 1392-1409 M).
  11. Al Musta'in Billah (tahun 808-815 H / 1409-1416 M).
  12. Al Mu'tadlid Billah II (tahun 815-845 H / 1416-1446 M).
  13. Al Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H / 1446-1455 M).
  14. Al Qa'im Biamrillah (tahun 754-859 H / 1455-1460 M).
  15. Al Mustanjid Billah (tahun 859-884 H / 1460-1485 M).
  16. Al Mutawakkil 'Alallah (tahun 884-893 H / 1485-1494 M).
  17. Al Mutamasik Billah (tahun 893-914 H / 1494-1515 M).
  18. Al Mutawakkil 'Alallah V (tahun 914-918 H / 1515-1517 M).
Ketika daulah Islamiyah Bani Saljuk berakhir di anatolia, Kemudian muncul kekuasaan yang berasal dari Bani Utsman dengan pemimpinnya "Utsman bin Arthagherl sebagai khalifah pertama Bani Utsman, dan berakhir pada masa khalifah Bayazid II (918 H/1500 M) yang diganti oleh putranya Sultan Salim I. Kemudian khalifah dinasti Abbasiyyah, yakni Al Mutawakkil "alallah diganti oleh Sultan Salim. Ia berhasil menyelamatkan kunci-kunci al-Haramain al-Syarifah. Dari dinasti Utsmaniyah ini telah berkuasa sebanyah 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad keenam belas Masehi. Nama-nama mereka adalah sebagai berikut:
  1. Salim I (tahun 918-926 H / 1517-1520 M).
  2. Sulaiman al-Qanuni (tahun 916-974 H / 1520-1566 M).
  3. Salim II (tahun 974-982 H / 1566-1574 M).
  4. Murad III (tahun 982-1003 H / 1574-1595 M).
  5. Muhammad III (tahun 1003-1012 H / 1595-1603 M).
  6. Ahmad I (tahun 1012-1026 H / 1603-1617 M).
  7. Musthafa I (tahun 1026-1027 H / 1617-1618 M).
  8. 'Utsman II (tahun 1027-1031 H / 1618-1622 M).
  9. Musthafa I (tahun 1031-1032 H / 1622-1623 M).
  10. Murad IV (tahun 1032-1049 H / 1623-1640 M).
  11. Ibrahim I (tahun 1049-1058 H / 1640-1648 M).
  12. Mohammad IV (1058-1099 H / 1648-1687 M).
  13. Sulaiman II (tahun 1099-1102 H / 1687-1691M).
  14. Ahmad II (tahun 1102-1106 H / 1691-1695 M).
  15. Musthafa II (tahun 1106-1115 H / 1695-1703 M).
  16. Ahmad II (tahun 1115-1143 H / 1703-1730 M).
  17. Mahmud I (tahun 1143-1168 / 1730-1754 M).
  18. "Utsman IlI (tahun 1168-1171 H / 1754-1757 M).
  19. Musthafa II (tahun 1171-1187H / 1757-1774 M).
  20. 'Abdul Hamid (tahun 1187-1203 H / 1774-1789 M).
  21. Salim III (tahun 1203-1222 H / 1789-1807 M).
  22. Musthafa IV (tahun 1222-1223 H / 1807-1808 M).
  23. Mahmud II (tahun 1223-1255 H / 1808-1839 M).
  24. 'Abdul Majid I (tahun 1255-1277 H / 1839-1861 M).
  25. "Abdul 'Aziz I (tahun 1277-1293 H / 1861-1876 M).
  26. Murad V (tahun 1293-1293 H / 1876-1876 M).
  27. Abdul Hamid II (tahun 1293-1328 H / 1876-1909 M).
  28. Muhammad Risyad V (tahun 1328-1339 H / 1909-1918 M).
  29. Muhammad Wahiddin II (tahun 1338-1340 H / 1918-1922 M).
  30. 'Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H / 1922-1924 M).
Sekali lagi terjadi dalam sejarah kaum muslimin, hilangnya kekhalifahan. Sayangnya, kaum muslimin saat ini tidak terpengaruh, bahkan tidak peduli dengan runtuhnya kekhilafahan. Padahal menjaga kekhilafahan tergolong kewajiban yang sangat penting. Dengan lenyapnya institusi kekhilafahan, mengakibatkan goncangnya dunia Islam, dan memicu instabilitas di seluruh negeri Islam. Namun sangat disayangkan, tidak ada (pengaruh) apapun dalam diri umat, kecuali sebagian kecil saja.
Jika kaum muslimin pada saat terjadinya serangan pasukan Tartar ke negeri mereka, mereka sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa ada khalifah, maka umat Islam saat ini, telah hidup selama lebih dari 75 tahun tanpa keberadaan seorang khalifah. Seandainya negara-negara Barat tidak menjajah dunia Islam, dan seandainya tidak ada penguasa-penguasa muslim bayaran, seandainya tidak ada pengaruh tsaqofah, peradaban, dan berbagai persepsi kehidupan yang dipaksakan oleh Barat terhadap kaum muslimin, sungguh kembalinya kekhilafahan itu akan jauh lebih mudah. Akan tetapi kehendak Allah berlaku bagi ciptaanNya dan menetapkan umat ini hidup pada masa yang cukup lama.
Umat Islam saat ini hendaknya mulai rindu dengan kehidupan mulia di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Insya Allah Daulah Khilafah itu akan berdiri. Sebagaimana sabda Rasulullah "...kemudian akan tegak Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi". Kami dalam hal ini tidak hanya yakin bahwa kekhilafahan akan tegak, lebih dari itu, kota Roma (sebagai pusat agama Nashrani) dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin setelah dikalahkannya Konstantinopel yang sekarang menjadi Istambul. Begitu pula daratan Eropa, Amerika, dan Rusia akan dikalahkan. Kemudian Daulah Khilafah Islamiyah akan menguasai seluruh dunia setelah berdirinya pusat Daulah Khilafah. Sungguh hal ini dapat terwujud dengan Izin Allah. Kita akan menyaksikannya dalam waktu yang sangat dekat. Insya Allah.(majlis dzikrullah pekojan)

Rabu, 13 Februari 2013

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Lengkap





Posted by Aris Fourtofour on Sabtu, 27 Oktober 2012
Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Lengkap- Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang di utus ke muka bumi ini. Setelah nabi Muhammad SAW tidak ada nabi lagi setelahnya. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat Islam. Tanpa jasa dan usahanya mungkin sampai saat ini kita tidak akan pernah memeluk agama Islam. Berikut ini sekelumit kisahnya yang harus kita ketahui:
Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Lengkap
1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah

Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat kejadian yang luar biasa yaitu ada serombongan pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat manusia untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat manusia agar tidak lagi ke Makkah. Abrahah mendirikan gereja besar di Shan’a yang bernama Al-Qulles. Namun tak seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah marah besar dan akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta Abdul Muthalib

Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah supaya menghadap ke Abrahah. Yang pada akhirnya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan Abdul Munthalib berdo’a kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.

Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap untuk menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT.

Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari kandungan ibu Aminah dan yang ber-ayahkan Abdullah. Muhammad lahir sudah yatim karena saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M.

2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah

Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyah artinya zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi patung atau berhala dan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan merendahkan derajat wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut kabilah. Hidup serba bebas tidak ada aturan dalam bermasyarakat. Sehingga kehidupan sangat kacau balau.

Nah, di saat kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi seluruh alam.

3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga Masa Kerasulannya

Kebiasaan di kalangan pemuka pada saat itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang baru lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat menghirup udara segar dan bersih serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap sehat.

Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa hari saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan kepada Halimah Sa’diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad.

Semenjak kecil Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5 bulan sudah dapat berjalan dan umur 9 th sudah lancar berbicara serta umur 2 th sudah menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.

Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar.

Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Muhammad ke ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan akhirnya meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.

Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat kakeknya yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.

Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta abu Thalib kembali ke Makkah.

Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini dengan mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman beliau untuk dilemparkan kembali ke musuh.

Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing dan pada usia 25 th menjalankan barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW jujur dan amanah serta keuntungannya melimpah ruah.

Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah ke Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.

Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah Fatimah.

Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW


Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang dapat meruntuhkan Kakbah. Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum.

Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi peretumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah SAW dan yang berhak adalah Rasulullah.

Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya.

Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.

Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 th Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.

Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata “Bacalah”. Jawab Nabi “Aku tidak dapat membaca” Lantas Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan berkata lagi “Bacalah”. Jawab Nabi”Aku tidak bisa membaca”. Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi sampai ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)

Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan menemui Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau diselimuti hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.

Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh Nabi. Waraqah menanggapi “Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat ini, katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati.

4. Rasulullah Berdakwah

Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir tiba-tiba terdengan suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).

Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.

1). Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi


Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam.

Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:

a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)

b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)

c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)

d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:

a). Utsman Bin Affan

b). Zubair Bin Awwam

c). Saad Bin Abi Waqqash

d). Abdurahman Bin Auf

e). Thalhah Bin “Ubaidillah

f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah

g). Arqam Bin Abil Arqam

h). Fatimah Binti Khathab

Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.

2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan


Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.

5. Bagaimana tanggapan orang-orang Quraisy?

Orang-orang quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.

Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.

Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu.

6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah

Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

Artinya”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).

Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Qur’an dan Al Hadits. Sebagai salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW.

7. Sifat Rasulullah SAW

Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu:

1). Siddiq

Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.

2). Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.

3). Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.

4). Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.

8. Haji Wada’ Rasulullah SAW

Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada’. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi SAW.

Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:

Artinya: “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al Maidah (5) : 3).

Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.

B. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil ‘Alamin

Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘Alamin yaitu untuk semua manusia dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan kepada manusia agar menjalani hidup yang benar sehingga dapat memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akherat.

Misi Nabi Muhammad SAW

Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW adalah cerminan atau panutan bagi seluruh umat manusia yaitu sebagai berikut:

a. Menyiarkan agama Islam

Islam disiarkan atau didakwahkan Rasulullah SAW secara sempurna terhadap umat manusia yaitu selama 23 tahun.

b. Menyampaikan wahyu Allah SWT

Wahyu Allah SWT yaitu berupa Al Qur’an. Al Qur’an ini di dakwahkan kepada umat manusia dan bangsa sebagai pedoman hidup.

c. Menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia

d. Menyempurnakan akhlak yaitu akhlak Qurani

Misi nabi Muhammad SAW tidak hanya dikalangan kaum tertentu saja akan tetapi Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa dan ajarannya berlaku untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Dari berbagai sumber
TEXT BERJALAN DALAM 50% MEDIA

Sample text

Sample Text

Terima Kasih Atas Kunjungannya

Sample Text

 
Blogger Templates